sejak hari minggu sudah kudengar di berbagai station tv, terutama trans 7 dan metro tv di siang hari, lalu sctv di sorenya. tidak ada perasaan apa-apa di hatiku. sedih, tidak. seneng juga tidak. biasa saja ..
memang sudah waktunya. bisikku dalam hati.
paginya, jalanan macet luar biasa.
sudah kami duga sejak kaki melangkah keluar gerbang rumah.
baik di tol dalam kota maupun jalan pinggiran tol, karena semua lewat ke halim.
dan kami berangkat di waktu yang ..... sangat sempurna untuk mengalami kemacetan di pagi yang mendung itu.
entah jam berapa persisnya iring-iringan vorijder, mobil jenazah dan keluarga beserta RI 1 sampe seterusnya, berangkat dari cendana sampe halim.
yang jelas, jam 7.30 dari jatibening, sampe tendean jam 9.
dua koran kami beli di uki : koran tempo dan pos kota.
sempat melirik headline kompas, suharto berpulang, katanya ..
tapi tetep yang jauh lebih menggigit koran tempo.
pembredelan tahun 90-an itu masih menyisakan sedih rupanya.
dia telah pergi, katanya.
anyway, di antara berbagai tontonan pagi itu,
yang membuat aku berhenti sejenak dan menoleh cuma satu :
bendera setengah tiang di sepanjang jalan.
entah kenapa ..
still@tendean, the end of january