mustinya dibaca berdamai dengan dunia a.k.a kerja he he
masa awal aku di sini, banyak hal yang membuatku berhenti lama dan mengerutkan dahi. banyak hal ? yups. so many things. kinerja, sdm, waktu kerja, thp, etc, etc, etc.
sampe aku mengeluh tiap hari. aduh, makin nggak kondusif ya jadi nya. kekecewaan demi kekecewan muncul dari hari ke hari.mungkin karena ekspektasiku terlalu besar terhadap label pekerjaan ini. jadi ngebayangin yang ideal-ideal saja.
namun seiring berjalannya waktu banyak hal yang dipelajari, banyak hal yang membuatku berhenti sejenak dan berpikir (dengan sedikit mengomel sebelumnya, biarlah).
refleksi, refleksi dan refleksi ..
hasilnya cukup membuatku berlapang dada menerima kenyataan di sini. pahit memang, tapi inilah yang terjadi. ironi.terserah mau dikata apa.
puluhan menteri sudah berganti-ganti di sini. tapi situasi belum berubah juga. sampai kapan ya ?
jadi, berlapang dada menerima ini semua bukan berarti nrimo. aq masih juga 'mencari', tanpa aku tahu apa yang kucari. kemapanan ? kesejahteraan ? tidak bgitu tepat
kurasa. baiknya memang tidak usah terjawab. karna aku senang dengan situasi pencarianku ini. aku senang bisa selalu merasa gelisah dengan kenyataan yang ada. namun untunglah kegelisahanku ini sudah dilandasi dengan sikap damai dengan dunia. amin.
sudirman, menjelang perebutan tempat dan perpisahan.
Selasa, 14 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar