Jumat, 25 Juli 2008

never ending antusiasme work @ KPK

semalem uda bikin talua balado, campur sama tahu. cukup lezat. suamiku emang hebat !

pagi ini aku lalui dengan kesepian yang lainnya, yang selalu datang seperti biasanya.
untung di TU sepi, jadi bisa pencet2 tuts keyboards di sini. indahnya !
komentar singkat pagi ini : hari yang cerah untuk jiwa yang sepi ..

well, ada kejadian kemarin menarik yang musti diceritakan.
graftifikasi halal nggak si ?
awal dari diskusi ini terjadi dari peristiwa seseorang di sekitarku yang mendapat 'kelebihan' dari dana yang dia pinjamkan kepada orang lain. itu termasuk gratifikasi bukan ? kalau iya, halal nggak untuk kita terima ?

discussion on the galant v6 everymorning membahas isu ini, dikaitkan juga dengan kasus yang sedang faktual : al amin dan yusuf emir faisal.
tiba-tiba uda bilang, tertarik jadi panitia tim pengadaan. aku bilang, ngapain ? duitnya belum tentu halal. posisinya super abu-abu.
uda jawab, iya aku mau di situ dengan catatan akan bilang pada para rekanan bahwa tidak ada deal, sebelum dan sesudah pelelangan. demikian.
pertanyaanku selanjutnya : bisakah ?
harus bisa, katanya. mau jadi apa Indonesia kalo iklim dan kondisinya begitu terus.
Ya Allah, doaku cuma satu :
tunjukkan kami selalu jalan yang benar.

tiba-tiba ada ide. mendadak aku telpon dayu, sahabatku di Halal.
alhamdulillah, dia masih di acara itu. dan dia antusias dengan tema gratifikasi yang aku ajukan.
kebetulan ini hari kamis, hari syuting sedunia, kata para driver di tendean.
(ha ha jadi kangen liputan Halal )
pas dayu mau berangkat ke MUI wawancarain pak Ali.
semoga sukses, dayu !

hasil diskusi ini, makin membuat keinginanku masuk KPK tak pernah padam.


-midyear 2008-

Kamis, 24 Juli 2008

aku bukanlah siapa siapa

kejadian awal minggu ini cukup mengusik persada pikiranku.


"marga Tanjung ? sama donk dengan bapak inspektorat jendral .."
"Padang kota ? sama Bu Melly ya ?"
atau.. Pak Chaniago ? Pak bla..bla bla.. ibu bli bli bli ...

hmm...

baiklah, sebutin saja semua pejabat di medan merdeka hingga sudirman.
tapi saya adalah saya.
jawaban serius : aku bukanlah siapa-siapa (ahmad dani mode on)
jawaban setengah serius : saya keponakan SBY
jawaban jujur : saya cucunya Nabi Muhammad.

nah lo.......

kejadian ini mengusik, karena dari situ saya jadi makin paham, bahwa menjadikan anak, cucu, keponakan, ipar dan sodara jauh sebagai pengganti kita di masa depan adalah hal yang dapat dimaafkan dan diterima.
bagaimana dengan kualifikasi ? rupanya bukan hal yang utama.

saya jadi makin penasaran. 'siapakah' orang-orang yang ada di sekitar saya.

-midyear 2008-

desperate civil servant (season 1)

Dalam renunganku tiap pagi di sini, menyelinap satu perasaan : udah mulai menunjukkan tanda-tanda desperate di sini. Situasi yang membosankan. Orang-orang yang suka menginjak dan menjilat. Wajah dengan topeng kepura-puraan. Menjijikkan. Ditambah pula tawaran salary yang tidak menjanjikan. Bagaimanapun juga aku musti realistis. Aku cukup bersyukur memiliki suami yang bisa melindungi dan mengayomiku baik secara psikologis dan finansial. Namun aku juga mau mandiri secara finansial.

Muak dan begah melihat kantor ini.

Well, bisa berada di sini aku sudah sangat bersyukur. Tahapan ujian yang beraneka ragam, tanpa rekomendasi atau bahkan koneksi barang satu orang pun dapat dikatakan bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami. Susah sungguh.

Hanya saja….saat realita di lapangan tak sesuai dengan harapan dan idealisme di yang sudah tertata rapi dalam angan, tiba-tiba muncul perasaan marah dan kecewa yang tak berujung. Salahkah ?

Tentu tidak. Aku hanya saja belum menemukan tempat yang tepat untuk pelampiasan rasa marah dan kecewaku ini. Dengan apa ? Menulis ? huh, menulis saja pun aku tak bisa. Betapa sedih dan sedihnya aku ini.

Aku ingin teriak dan berlari. Lari saja.

Namun aku teringat pada satu ‘kecewaku’ di masa lalu. Kecewa pada pak benny, dosenku di unika yang demikian aku hormati dan banggakan karena kompetensinya sebagai seorang akademisi. Pak benny, di masa mudanya pernah menjalani masa cpns-nya di departemen luar negeri sebagai calon diplomat. Namun tatkala realita di lapangan benar-benar bertentangan pada hati nuraninya, dia berlari dan menjauh dari hiruk pikuk dunia birokrat. Hilanglah kesempatannya menjadi diplomat, yang tidak pernah ia sesali. Nyatanya sudah jadi orang dia kini. Dosen di universitas ternama, kuliah s2 dan s3 keluar negeri plus wirausaha yang cukup sukses.

Aku kecewa padanya. Kenapa ?

Mengapa harus lari ? Jika banyak orang sekompeten dia pergi dari dunia birokrasi Indonesia, mau jadi apa Indonesia ?



-midyear 2008-

Jumat, 18 Juli 2008

boys will be boys

ungkapan itu kayaknya benar adanya.
apalagi setelah menjalani kehidupan pernikahan.
jadi kupikir-pikir lagi......
seandainya anak kami lahir dan berjenis kelamin laki-laki,
pastinya akan ada dua laki-laki yang akan minta dimanjain tiap hari.
baiklah.......
aku suka keadaan ini.


-mid year 2008-

kutukan dari surga

setelah kupikir dan renungkan .........
berapa kali aku kerja sampe akhirnya terdampar di sudirman,
selalu saja ada benang merah di setiap pemberhentianku.
pertama, bii pemuda semarang.
my boss is miss andriyani
kedua, trans tv jakarta
my boss is miss irma and then miss wiwien jolie
and the last : sudirman
with my boss is mrs suharni.

guess what ?
punya bos perempuan itu melelahkan.
not phisically. but, psycologically.

-mid year 2008-

jatibening sudirman pp

a brand new day, bukan saja kehidupan rumah tangga yang selalu ceria.
tapi juga karir yang tiap hari ada saja hal-hal yang membuatku berhenti sejenak dan menoleh.
sebulan di sudirman rasa-rasanya masih adem ayem. tanpa konflik.
pertentangan batin mulai muncul di bulan kedua.
inefektivitas kinerja aparatur negara.
korupsi waktu.
korupsi uang (walau kecil tetap dibilang korupsi kan ..)
ketidakberesan administrasi.
rekayasa segala hal agar bisa untung sana sini
kesejahteraan yang tidak merata (kayaknya inilah awal bencana deh)
dan yang paleng bikin capek : silly thing becomes a big deal.

wajar dunks kalo pns gajinya 'cuma' segitu......
masak pake menggerutu ?
kalo gak betah keluar ajah jadi pns. gitu aja kok repot..

kalo udah butek, selalu ngarep jam 4 datang segera.
pulang, dan ... my little home sweet home, im coming !



-mid year 2008-